2 TAHUN JOKOWI-JK: Cerita dan Komentar Para Pembantu Presiden

Britasahabatpools - Dalam menjalani roda pemerintahan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap melakukan bongkar pasang menteri. Terhitung Jokowi sudah melakukan reshuffle sebanyak tiga kali.



Para pembantu Presiden tersebut, tentu punya cerita dan komentar tersendiri dalam menjalani tugas kenegaraannya. Sebut saja, Menko Darmin Nasution yang memiliki tugas berat dalam menahkodai ekonomi Indonesia agar tidak karam di tengah gejolak ekonomi global. Ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito.

1. Menko Perekonomian Darmin Nasution



Darmin menuturkan, problem ekonomi saat ini dimotori ekonomi global. Menko jebolan Universitas Indonesia ini, mendesak agar ekonomi global dapat diperbaiki. "Ekonomi dunia yang terseok-seok sehingga kita terpengaruh," tuturnya.

Darmin mengaku, ekonomi Indonesia selama ini telah terkena dampak negatif dari gejolak ekonomi global. Padahal, Indonesia telah memiliki kebijakan fiskal dan moneter yang baik untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.

2. Mendag Enggartiasto Lukita



Pria yang baru duduk di kursi Mendag ini menceritakan, bahwa Presiden Jokowi kerap memberikan teguran kepada para jajaran menteri Kabinet Kerja terkait harga pangan strategis, seperti daging sapi, beras, cabai, hingga bawang.

Beliau menegur kami terus semua para menteri untuk mengawasi itu. Mengawasi harga pangan supaya tidak terjadi gejolak," kata Enggar di JIExpo, Jakarta.

Meski demikian, sambung Enggar, pemerintah dipastikan masih belum bisa membenahi tata penetapan harga pangan sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi. Apalagi, melihat rantai pasokannya yang begitu panjang.

Misalkan (daging sapi), membutuhkan waktu dari Australia ke sini. Kemudian, digemukkan selama empat bulan, baru dipotong. Kan ini baru kemarin, penggemukannya saja empat bulan. Persedian pasokan, harga turun dan stabil, serap seluruh produksi dalam negeri. Tiga hal itu yang akan dilakukan," tukasnya.

3. Menkeu Sri Mulyani



Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku masih banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan bersama Presiden Jokowi dan wakilnya JK. Pekerjaan rumah yang harus dibenahi, tegasnya antara lain pembangunan infrastruktur.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan begitu banyak pembangunan untuk untuk meningkatkan konektifitas antara daerah. Sebab, kurangnya konektifitas menjadi kesenjangan bagi tiap-tiap daerah. Ini PR kita. Menjadi negara kesatuan harus terintegrasi dari Aceh hingga Papua," tutupnya.