
Presiden Joko Widodo menuturkan, perkembangan ekonomi akan bergerak stabil jika anggaran dalam APBD ini tidak cepat dikeluarkan. Jokowi mengatakan, anggaran DKI yang tersimpan masih sangat tinggi sekitar Rp 13,9 triliun. Nominal ini mengakibatkan Provinsi DKI Jakarta menduduki posisi teratas dengan anggaran terbesar yang belum dikeluarkan.
“Kita buka-bukaan saja. Pak Ahok uangnya gede tapi nyimpennya juga gede. DKI Jakarta menduduki peringkat pertama, Rp 13,9 triliun. Ini harus dikeluarkan,” ujar Pak Jokowi.
Presiden merberitahukan kepada seluruh pemimpin daerah, baik Gubernur, Wali Kota, dan Bupati untuk segera mengalokasikan dana yang tersimpan dalam APBD tersebut secepat mungkin setiap tahunnya. Menurut Jokowi, beredarnya uang APBD ini akan menaikan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Apa yang harus dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi. Segera itu keluarkan APBD seawal mungkin setiap tahunnya. Karena uang itu akan beredar dan akan menambah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota, kabupaten, dan provinsi,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta menempati posisi teratas Provinsi yang menahan dana APBD paling banyak. Kemudian baru Jabar, Jatim, Riau, Papua, Jateng, Kaltim, Banten, Bali, dan Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar